BagiSyekh Siti Jenar, apapun sebutan yang diberikan kepada-Nya haruslah sebutan yang terpuji, yang baik, yang pantas. Bahkan dalam Alquran dinyatakan dengan tegas pada Q. 7:180 bahwa manusia diperintah untuk memohon kepada-Nya dengan nama-nama baik-Nya, atau al-asmâ-u l-husnâ. Dan, pada Q.17:110 dinyatakan bahwa Dia dapat diseru dengan nama
Tujuan tulisan ini adalah untuk mengambil hikmah terhadap beberapa ajaran Islam yang bergerak menjauhi poros Syari'at Al-Qur'an dan Al-Hadits Tulisan ini memiliki hubungan erat dengan tulisan yang berjudul Ringkasan yang menjadi sorotan disini adalah adanya kemungkinan bahwa Islam terpengaruh ajaran yang berasal dari ajaran di luar saja hal ini tidak bisa di tidak benar jika Syari'at Islam itu bisa menerima unsur-unsur tertentu dari ajaran sudah lengkap dan tidak perlu lagi di tambah dan di suluk Syech Siti Jenar ini kelihatan sekali bahwa pengaruh ajaran Hindu sangat saya katakan dalam tulisan lain bahwa Islam itu mencoba dan mencaplok ajaran yang bukan berasal dari jalur mencaplok ajaran yang berasal dari Brahmanisme. dua induk agama ini memiliki perbedaan dan seharusnya tidak di campur aduk, pilih salah satu, Abrahamik atau Brahmanisme, kalau di campur, maka agama akan kehilangan identitasnya yang muncul kemudian adalah ajaran baru yang merupakan perpaduan konsep Abrahamik dan Brahmanisme. Sayang sekali bahwa ajaran baru ini tidak mau meninggalkan masa lalunya,yakni baru ini mengaku inilah yang kemudian merongrong Islam,sehingga Islam semakin kehilangan jati seperti ini yang membuat para pencari kebenaran Islam harus kerja keras mengurutkan kembali keadaan benang yang sudah tulisan yang berjudul Ringkasan melakukan korelasi antara tulisan ini dan tulisan tersebut,maka akan kelihatan darimana sebenarnya ajaran Syech Siti Jenar ini akarnya murni Islam atau campuran .Isi Suluk Syech Siti Jenar Sumber Sastra Sufistik Bani Sudardi Hal 102 Suluk Syech Siti Jenar menceritakan nasib Siti Jenar yang mirip dengan nasib dalam beberapa hal terdapat perbedaan mendasar tentang penghukuman pembahasan ini digunakan sebuah SERAT yang berjudul Suluk Syech Siti Jenar alih aksara oleh Sutarti, 1981 .dilihat dari kosa katanya teks ini tampaknya teks berusia muda didalamnya di temukan kata-kata seperti Afrika,Alifuru,orang Hotentot .Suluk ini menceritakan Syech Siti Jenat yang di anggap sebagai wali yang sakti yang berasal dari bangsa mendapat ilmu ketika mendengarkan ajaran Sunan Bonang kepda Sunan Kalijaga waktu Sunan Bonang mengajarkan ilmu di tengah rawa naik Siti Jenar lalu mendapatkan Ilham yang kemudian mendirikan Syech Siti Jenar ini disebut sebagai Tekad Kajabariyah Kodariyah yang mengakui adanya dzat mempunyai 20 sifat dianggap melekat dengan dunia dan menjadi zat Allah wujud mutlak .Menurut ajaran ini manusia tersdiri atas dua anasir,yakni 1 aku yang sementara yang busuk menjadi tanah. 2 Aku dengan huruf besar yang abadi yang hidup dengan kayad kayun,tanpa roh,yang tidak merasa sakit dan susah yang mempunyai 20 mempunyai sifat jalal dan yang dianggap sebagai Aku bersama aku,tetapi juga terpisah dengan menyusup dalam alasan ini menurut Syech Siti jenar,orang tidak perlu melakukan shalat karena Aku adalah Tuhan itu tidak diperintahkan oleh Tuhan melainkan oleh budi terus terang ajaran ini mengkritik ajaran Walisongo yang dianggap sebagai ajaran orang bodoh dan mementingkan Syech Siti Jenar mengangggap bahwa raga yang digunakan untuk hidup ini adalah mengatakan bahwa hidup ini adalah "mati" yang mendapatkan siksa karena merasa sakit,susah,dan sebagainya ,hal ini seperti di ungkapkan dalam suluk Syeh Siti Jenar sebagai berikut Siti Jenar pemengkuning uripAneng donya punikka pralayaNyipta rinten-ratri maot purwaning kuna idhupNgunandika pangeran Siti BritNgungun rumaket pejahKyeh nraka kerasukLara lapa adhem panasPutek bingung risi susah jroning patiSeje urip kang mulya Syech Siti jenar memandang bahwa dunia ini adalah kematian,siang-malam memikirkan maut,tetapi merupakan awal dari Pangeran Siti Brit,terheran bahwa dekat dengan mati banyak yang masuk neraka,merasa sakit susah ,panas dingin,kebingungan,risi,susah didalam mati .Karena hidup di dunia dianggap sebagai mati,tujuan di dunia ini ialah mencapai kehidupan yang lepas,yakni kehidupan dengan kayad kayun,suatu kehidupan yang sebagai Aku,yang bersifat ringkas dapat dikatakan ajaran Syech Siti Jenar yang menggemparkan para Wali itu ada 3 sebagai Dalam diri manusia ada Aku yang sejati yang dia anggap sebagai Tuhan Tuntunan agama Islam tidak perlu lagi karena dalam Aku sejati tersebut tidak ada yang disembah dan yang adalah Tuhan yang mempunyai sifat Hidup di dunia ini adalah kematian,tujuan utamanya ialah mencapai kehidupan dengan Aku Siti Jenar mendapat banyak pengikut,tetapi tidak sedikit dari muridnya yang kemudian "mencari hidup" dalam arti mencari mati dengan membuat keonaran Demak yang mengetahui hal ini segera menyelidiki sebab-sebab kenekatan orang-orang yang membuat tertangkap mereka tidak segan-segan bunuh tahu bahwa mereka adalah murid-murid Syeckh Siti Jenar,Raja Demak kemudian mengadakan musyawarah dengan para Wali menyelesaikan masalah ini dengan mengadakan pendekatan kepada Syeckh Siti pertama dikirim utusan Pangeran Bayat dengan Syeckh Domba agar datang ke krendasawa tempat tinggal Syeckh Siti Jenar untuk menyadarkan,tetapi Syeckh Siti Jenar tidak mau menerima ajakan kembali ke jalan yang di tempuh para Bayat dan Syekh Domba kembali ke Demak dan melaporkan hal-hal yang di alami kepada para Wali yang dipimpin Sunan Bonag kemudian memutuskan untuk mendatangi Syeckh Siti Jenar dengan membawa surat perintah dari Raja Demak yang isinya memanggil Syeckh Siti Jenar untuk beradu ilmu di mendatangi Syeckh Siti Jenar adalah Sunan Malaya,Sunan Kudus,Pangeran Modang,dan Pangeran Siti Jenar menolak ajakan utusan kemudian bunuh diri dengan caranya sendiri,yakni "menutup air kehidupan".dua muridnya ikut berbela dengan cara minum Ada khabar lain manyatakan bahwa Syeckh Siti Jenar di hukum mati oleh para Wali dengan di yang mana khabar yang Syeckh Siti Jenar kemudian di bawa ke Demak dan di letakkan didalam ada kejadiana aneh,jenazah itu kemudian di makamkan di dalam masjid dan isi peti jenazah diganti dengan bangkai anjing itu lalu di gantung di tengah jalan untuk menunjukkan kepada masyarakat akibat dari perbuatan jahat yang dilakukan oleh Syeckh Siti Insert Ada misteri dibalik kematian Syeckh Siti Jenar ini ..???..].Demikian Suluk Syeckh Siti Jenar dan sejarah beliau diterima di sisi Tuhan dengan tenang dan fokus tulisan ini adalah ajaran Syeckh Siti jenar yang menyimpang dari Syari'at bahwa ajaran Syeckh Siti Jenar yang fokusnya kepada Tafsir Ketuhanan ini lebih dekat kepada ajaran Hindu daripada ajaran tidak bisa di pungkiri bahwa masyarakat waktu itu dalam proses transisi dari agama Hindu ke agama hal ini memerlukan tidak semua orang bisa hijrah ke dalam Islam dengan keadaan benar-benar murni / bersih dari ajaran masih terikat pada tradisi lama kultur .yang patut disesalkan adalah adanya pengikut ajaran sesat Syeckh Siti Jenar ini sampai sudah tidak ada lagi…ini sebenarnya target demi sedikit tradisi dan ajaran lama harus hilang hingga di capai Islam yang benar-benar kapan target ini bisa di Islam murni ini bisa di korelasi dengan ajaran Al-=Qur'an dan menegaskan agar segera meninggalkan ajaran lama,seperti ajaran nenek disebut ajaran seperti Hindu atau Buddha disini karena waktu Al-Qur'an di turunkan yang terjadi didaerah itu adalah adanya ajaran paganis jahiliyah / penyembah berhala yang merupakan ajaran nenek moyang turun ini harus di fahami bahwa Islam mengharuskan diri umatnya bersih dari ajaran lama baik itu Hindu,Buddha,Nasrani dan Shamanisme / Animisme .kalau tidak benar-benar bersih,maka kejadian yang akan di alami adalah kasus seperti Syeckh Siti Jenar di Islam tetapi wawasan pemikirannya masih dipengaruhi oleh ajaran buka tulisan yang berjudul " Ringkasan Agama ".disana dapat di bandingkan tentang dari manakah akar pemahaman Syeckh Siti Jenar terhadap ajaran Islam haruslah murni,tidak bisa di campur-campur dengan pemahaman dari ajaran kira semua agama memiliki konsep seperti benar-benar bersih dari pengaruh dari ajaran sebab itu manusia tinggal memilih mau agama yang mana sudah jangan mencampur adukkan ajaran-ajaran adukkan ajaran-ajaran agama adalah sebuah kekliruan besar,jati diri / indetitas unik dari agama akan kabur dan hilang / tidak ketegasan perbedaan ajaran agama adalah hal fundamental,sebab dengan tegasnya perbedaan antar agama ini memberi kemerdekaan orang secara penuh untuk memilih mana agama yang cocok buat dirinya sesuai keyakinannya .kalau identitas unik agama kabur,maka ada kecendrungan orang memilih atheis-me dan menggunakan agama hanya sebagi Symbol saja,atau agama adalah sarana untuk mencapai tujuan tertentu dalam peradaban,agama tidak lagi fokus pada masalah yang tidak diinginkan oleh setiap ajaran agama,saya yakin semua agama tidak setuju dengan kedudukan agama seperti di sebutkan terakhir Tidak benar jika seseorang telah memahami bahwa kehidupan fana ini adalah pintu menuju ke kehidupan abadi,lalu ia mencati jalan untuk ber segera pindah ke kehidupan yang abadi itu dengan berbagai jalan,misalnya bunuh diri dan lain-lain tanpa melihat aturan syari’ sampai hal ini terjadi,bisa jadi kehidupan abadi itu baginya adalah kehidupan abadi dalam siksa yang aturan,dan tugas manusia selama hidup di dunia ini terutama adalah bagaimana caranya bertahan hidup dengan penuh kesabaran,walau bagaimanapun susahnya bisa berbuatlah kebaikan dalam segala hal yang dengan kata berbuiat kebaikan,jangan sampai baik terhadap satu sisi kemudian zalim di satu aturan syari’at yang benar-benar harus di fahami dengan mati adalah urusan kodrat,jangan dicari.”barang siapa mencari kematian”…apapun alasannya…maka kasus seperti ini saya kira sudah termasuk jalan KUFUR !...bisa jadi keabadian yang di dapat adalah Neraka bertanya pada para ahli fiqih.”Barangsiapa tidak mau mengikuti perkataan ahli fiqih,bisa jadi adalah perbuatan KUFUR !...” Sumber; Telaga Muhammad
Syekh Siti Jenar memiliki nama asli Raden Abdul Jalil. Ia lahir di Persia sekitar tahun 1404 masehi. Tokoh ini kemudian dikenal sebagai salah satu penyebar agama islam di Pulau Jawa, khususnya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dalam perjalanan spiritualnya, Syekh Siti Jenar tidak lepas dari kontroversi.SyairErotis Syekh Siti Jenar. Posted by Unknown On 02:53. Itulah sembah puji senantiasa Jika begitulah memang Keberadaan manusia Bahagia meski tanpa sandang Tak beruka meski tanpa pangan Kalaulah dicela Justru teramat suka Jika mendapatkan mara bencana Serta segala musibah menimpaDalambeberapa literatur disebutkan Syekh Siti Jenar yang namanya memiliki makna tanah merah bernama asli Raden Abdul Jalil. Tapi sebutan untuknya tak hanya itu saja. Ternyata dia punya banyak nama. Terhitung ada 16 nama nama yang disandangnya. Antara lain, San Ali, Syekh Abdul Jalil, Syekh Lemah Abang, Hasan Ali.KehadiranSyekh Siti Jenar ternyata menimbulkan kontraversi, apakah benar ada atau hanya tokoh imajiner yang direkayasa untuk suatu kepentingan politik. Tentang ajarannya sendiri, sangat sulit untuk dibuat kesimpulan apa pun, karena belum pernah diketemukan ajaran tertulis yang membuktikan bahwa itu tulisan Syekh Siti Jenar, kecuali menurut para penulis
MajrifatCinta Ahmad Dhani (Ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar Dalam Syair-Syair Dhani). 49 likes. Book
Penulisbuku 'Triogi Syekh Siti Djenar', KH Muhammad Sholikhin juga mendukung pendapat itu, Ia menyatakan bahwa Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang adalah anak dari Sunan Ampel. "Ini berdasarkan kitab Maktab Da’imi. Kitab tersebut berisi dan menjelaskan silsilah habib dan sayidh dan mengungkap fakta bahwa Syekh Siti Jenar masih sedarah Bahkan seorang sufisme dari Turki yang hidup pada abad 12M yangn bernama Jalalluddin Rumi memiliki syair yang berpandangan evolusionis yang sangat indah dan terkenal. Suatu ironi, bahwa di abad 21 ini, di Indonesia ada usulan untuk menghapus teori evolusi tersebut dalam dunia pendidikan. Syekh Siti Jenar: Makrifat Kasunyatan 1. Achmad
Tidakbisa dipungkiri bahwa Syekh Siti Jenar masih menjadi tokoh kontroversial di tengah jagad pemikiran Islam Jawa. Hal itu menjadikannya hingga saat
.